“Akhirnya ke babel juga” negri dimana laskar pelangi
tinggal. Bermodal dari tiket promo Garuda Indonesia PP (Jakarta – Pangkalpinang) Rp 537.000 kami berangkat ala
backpacker. Setelah searching sana sini akhirnya jadwal pun jadi. Hari pertama –
pangkal pinang ( Bangka), perlu diketahui Bangka dan Belitung itu berbeda
pulau, jadwal kami hari pertama (10:15am 7/5/13) langsung menuju pangkal balam (balam)
pelabuhan dan akses ke Belitung/Priuk, selain jetfoil ada akses lain yaitu
jalur udara. Dari bandara naik angkot warna kuning turun di Ramayana (kota) Rp
3.000;- dilanjut lagi naik angkot warna merah ke pangkal balam Rp 5.000;- banyak
supir nakal disana, kalau orang asing pasti dikenakan tarif sesukanya,jadi
siapkan uang pas saja. Sesampainya di pelabuhan ternyata saya pun ingat kapal
tidak ada keberangkatan pada hari SELASA, kami balik lagi ke kota. Mencari info
keberangkatan kapal expres bahari (Jetfoil) dan harga tiketnya.
|
Tarif Tiket Jetfoil |
Cari penginapan dihari pertama selasa 7/5/13 ( BANGKA )
|
Penginapan Srikandi |
Penginapan dibangka terbilang murah, pintar – pintar memilih
penginapan, ada murah kualitas baik dan ada juga murah kualitas buruk. Kami menginap
di penginapan srikandi dekat dengan Masjid Jamik dan meneruskan juga sholat
dzuhur masjid Jamik. Harga permalamnya Rp 100.000/2 orang, kami memilih kamar
fan. Melanjutkan jadwal yg sudah dibuat bersih – bersih dan makan siang masakan
PADANG (MP). Setelah isi bahan bakar dan cari info Motor kami menyewa motor di
penginapan Mutiara Rp 60.000/12 jam. Makam belanda, museum timah Indonesia, dan
Pantai padi. Tidak banyak tempat wisata yang kami kunjungi karena cuaca disana
kurang bersahabat aliasa hujan terus. Pagi pagi cari sarapan dapet bubur ayam,
makan di babel minimal Rp 10.000, jauh lebih mahal biaya di Jakarta.
|
Makam Belanda |
|
Musium Timah Indonesia |
|
Pantai Padi |
|
Pangkal Balam |
Tiket Belitong (Rabu 8/5/13)
Setelah mendapatkan tiket jetfoil Rp 162.000 (tiket ekonomi
yang tidak ada nomer tempat duduk) kami berangkat menuju balam 2 jam sebelum
keberangkatan, biar bisa dapet tempat duduk. Lumayan juga perjalanan memakan waktu
4 jam, bisa dibayangkan kalau tidak dapat tempat duduk. Keberangkatan hanya 1x
yaitu pukul 13:30 dari balam ke tanjung pendam (tanjung), tiket sebaliknya keberangkatan
hanya pukul 07:00.
Tanjung ( Pelabuhan laskar pelangi)
banyak yang menawarkan ojek dan ada juga yang menawarkan
travel untuk diantar ke penginapan, tapi kami memilih untuk jalan karena
penginapan yang kami cari di internet tidak jauh dari pelabuhan (irit ongkos
juga sih,maklum beckpecker apa pelit). Kami menginap di Hotel Martani, kamar
jauh lebih bagus dari pada menginap di Bangka kemarin. Perkamarnya Rp 143.000
(AC Standar+TV) + sarapan + ppn 10%, kami langsung mengambil 3 hari, setelah itu kami
mencari info penyewaan motor. pagi hari kami sms pak deddy pemilik motor (agen
travel), setelah deal harga kami langsung bayar Rp 60.000/hr, kami menyewa
langsung 2 hari.
|
Nomer Telpon Sewa Kendaraan |
Belitung Timur ( Kamis 9/5/13)
|
Keceriaan Laskar Pelangi |
Pagi yang cerah secerah hati bisa merasakan negri laskar pelangi. Kami berangkat pukul 08:30, akses jalan disini sangatlah mudah, jika
memang tersesat tinggal Tanya penduduk lokal, pasti dijawab dan diarahkan
ketempat tujuan, penduduk lokal terkenal dengan keramah tamahannya. Sebelum memulai
perjalanan yang ditempuh kira kira 60 KM, kami mengisi BBM, repot juga kalau
kalau kehabisan BBM di hutan, bisa bisa dorong motor berpuluh kilo meter. Pantai
burung – bukit batu – vihara pencakar langit – manggar 1001 warung kopi –
sekolah SD Muhammadiyah Gantong – DAM pice. Terhenti untuk makan siang daerah
manggar, cari makan khas sana sini kami tidak mendapatkan makanan khas, perut
mulai keroncongan. Terhenti disebuah MP, akhirnya makan MP lagi, ini di padang
apa belitong ya?
Kesan yang paling tidak terlupakan dibelitung timur adalah
ketika kami berinteraksi dengan laskar pelangi. Teman baru yaitu dama, nurlita,
dll. Mereka banyak bercerita tentang tempat tinggal mereka, “kami senang banyak
yang mengunjungi desa kami”. Dan pesan yang kami dapat adalah “sebungkus kecil
permen jika tidak ada tempat sampah harus dikantongin, dan dibuang ketempatnya”.
Sepulang kami dari DAM pice langit tampak tidak bersahabat, kami memilih jalur
tengah agar cepat sampat di tanjung. Hujan pun turun, tak berlama lama meneduh
dan menyelamatkan barang elektronik, kami berangkat nekat jika tidak jalan ke
kota akan semakin gelap dan hanya ditemani lampu sorot motor.
|
Pantai Burong Mandi |
Belitung barat (Jumat 10/5/13)
Setelah selesai sarapan di hotel kami melanjutkan perjalanan.
Tanjung pendam – tanjung kelayang (banyak pulau kalau nyebrang) – Pantai bukit tinggi.
Setibanya di tanjung kelayang kami kira banyak kapal nelayan yang ingin
mengangkut kami, ternyata kapal sudah ludes di booking, tak gentar mencari
kawan yang ingin sharing kapal,dan akhirnya empat wisatawan jambi pun memberikan
kita tumpangan (babams, edy, asep, dan andra). Setelah bercerita banyak
ternyata mereka kuliah di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Serasa dekat
kami berbaur, seperti kawan lama yang baru jumpa kembali. Kami dapat teman baru
di tanjung kelayang. Tak banyak perlengkapan yang kami bawa, makan siang kami
baru tersadar setelah bang ii (travel dari kawan kami) menanyakan, kalian bawa
makan siang tidak untuk dipulau nanti?. Lagi lagi kami merepotkan, sharing
kapal dan makanan pun ikut di sharing juga. Ahh tidak bisa membalas kebaikan
mereka, kami pun mengucap syukur. Kapal yang kami sewa Rp 400.000 dan
perlengkapan untuk snorkeling Rp 40.000 makan siang kami sharing dengan kawan
dari jambi.
|
Tanjung Pendam |
|
Daftar Harga |
|
Pulau Lengkuas |
|
Pulau Selayar |
|
Andra, Asep, Babams, Edy |
|
Pulau Pasir |
|
Pantai Bukit Tinggi |
Tanjung - Balam (Sabtu 11/5/13)
|
Pelabuhan Laskar Pelangi |
Pagi pagi kami cek out dan pamitan kepada pak deddy (rental
motor). tak lupa fasilitas hotel kami manfaatkan sebaik mungkin untuk sarapan
pagi.
kami menuju pelabuhan laskar
pelangi, untung dekat kalau jauh repot juga. kami janjian untuk naik kapal
jetfoil bareng dengan kawan jambi, sayang kami tidak bertemu asep, dia memilih
untuk naik pesawat dari belitong ke Jakarta. Tiket yang kami beli sama dengan
keberangkatan, namun cek in pelabuhan Rp 1.000 lebih mahal di balam. kami berpisah
di balam, niatnya sih mau keliling Bangka dulu namun takut tertinggal pesawat
akhirnya kami memutuskan untuk berpisah di balam. Kami mengucapkan terimakasih
untuk kawan kami (babams, edy, asep dan andra), semoga kita berjumpa di lain
hari. "keep in touch"
|
Peta Pangkal Pinang |
|
Peta Belitong |
* Foto - foto diatas tanpa editan, inilah Bangka Belitung. sangat indah Indonesia ku